0

SINTAKSIS BAHASA INDONESIA

Posted by aafiahhhh on 21.42
Tugas Kelompok
SINTAKSIS BAHASA INDONESIA
“Pengertian Kalimat”

OLEH
Muh Surya Pratama (105 336 985 12)
Nur’ Afiah (105 337 017 12)
Nur Fitriani (105 336 989 12)
Nurul Fatwa (105 336 982 12)
Hasrianti (105 336 983 12)
III B


BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
2013
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.
Makalah ini dibuat sebagai pemenuhan salah satu tugas mata kuliah “Sintaksis Bahasa Indonesia”. Selain itu, makalah ini juga dibuat untuk membantu mahasiswa agar dapat menambah materi “Pengertian Kalimat serta Pola dan Makna Kalimat”. Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kami sampaikan kepada seluruh pihak yang telah turut membantu dalam menyusun makalah ini. Serta permohonan maaf yang sedalam-dalamnya jika sekiranya ada hal yang kurang berkenan, semua itu tidaklah lepas dari kami sebagai manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan.
Demikian makalah ini kami susun. Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik dari segi isi maupun teknik penulisan. Untuk itu, kami tetap menerima saran ataupun kritikan yang membangun demi penyempurnaan pada pembuatan makalah berikutnya.
Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, amin !
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.

Makassar,     Desember 2013

                                                                                     Penyusun



DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ……………………………………………………………
KATA PENGANTAR ……………………………………………………….
DAFTAR ISI …………………………………………………………………
BAB I : PENDAHULUAN ………………………………………………….
A.    Latar Belakang ……………………………………………………
B.     Rumusan Masalah ………………………………………………..
C.     Tujuan Masalah …………………………………………………..
BAB II : PEMBAHASAN ………………………………………………….
BAB III : PENUTUP ………………………………………………………..
A.    Simpulan …………………………………………………………
B.     Saran ……………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………….


 BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Bahasa merupakan alat utama yang digunakan manusia dalam berkomunikasi, bahasa terwujud dalam satuan-satuan kebahasaan.  Di dalam bahasa terdapat satuan-satuan bahasa yang meliputi kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf dan wacana.
Kata merupakan satuan bahasa terkecil, sedangakan wacana adalah satuan bahasa terbesar yang di dalamnya terdapat kata, frasa, klausa, kalimat dan paragraf. Semua unsur tersebut berbaur menjadi satu hingga terbentuklah sebuah wacana yang sering kita dapati pada surat kabar, majalah maupun artikel.
Satuan bahasa tersebut saling berkaitan satu sama lain. Setiap unsur yang terbentuk saling berhubungan, contohnya saja paragraf terbentuk oleh beberapa kalimat, begitu pula wacana terbentuk oleh beberapa paragraf.
Di dalam makalah ini kita akan membahasa lebih dalam mengenai kalimat sebagai salah satu bagian dari satuan-satuan bahasa. Karena anatara kalimat dan klausa hampir sama, yang membedakan hanya intonasi finalnya. Maka dari itu, kita akan membahas tentang kalimat beserta pola dan makna kalimat.

B.       Rumusan Masalah
Jelaskan pengertian kalimat beserta ciri-ciri, jenis dan pola kalimat !

C.      Tujuan Masalah
Untuk mengetahui pengertian kalimat beserta ciri-ciri, jenis dan pola kalimat.




BAB II
PEMBAHASAN
A.                Pengertian Kalimat
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Kalimat berperan sangat penting dalam sebuah komunikasi karena kalimat harus mampu menyampaikan informasi, menanyakan sesuatu, atau bahkan mengekspresikan emosi manusia. Berikut ini adalah beberapa pengertian kalimat menurut para ahli :
Pengertian kalimat menurut Dardjowidojo
Dardjowidojo (1988: 254) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu  ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
Pengertian kalimat menurut Slametmuljana
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu,  disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
Pengertian kalimat menurut Kridalaksana
Kridalaksana (2001:92) mengungkapkan:
“kalimat sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa;  klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan; satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas; jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya”.
Dari beberapa pengertian kalimat di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa pengertian kalimat adalah:
bagian terkecil dari suatu ujaran atau teks yang relatif berdiri sendiri dan disusun oleh kumpulan kata yang organisasi internalnya dapat diamati serta mematuhi sistem suatu bahasa sehingga bisa mengungkapkan pikiran pembicara dengan utuh.
B. Ciri-ciri Kalimat
a. Terdiri atas satu kata atau lebih, lazimnya lebih dari satu kata.
b. Umumnya dalam susunan:
1)  S – P
2)  S – P – O
3)  S – P – O – O
4)  Keterangan hanya sebagai ‘penjelas’ dan tidak mutlak ada.
c. Dimulai dengan huruf besar dan diakhiri dengan titik.
d. Subyek dan predikat dapat dimutasikan (dipindahkan)
e. Dalam kalimat tulis, subyek dan predikat harus eksplisit (jelas)
f. Dalam kalimat lisan salah satu unsur atau lebih dari S, P, O , atau K,
dapat dihilangkan.
g. Kalimat dengan kalimat dapat digabung, menjadi kalimat majemuk setara, atau kalimat majemuk bertingkat, atau kalimat majemuk campuran, atau menjadi paragraf.
C. Jenis-Jenis Kalimat

-       - Jenis-jenis kalimat Berdasarkan Jumlah Frasa (Struktur Gramatikal)

Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat. Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu:
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu).
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
-       Jenis-jenis kalimat berdasarkan pengucapan
·       Kalimat Langsung ialah kalimat yang secara cermat menirukan suara orang lain. Cirinya adalah 2 tanda petik ("..."), kalimat langsung tidak hanya berupa kalimat pernyataan tapi juga dapat berupa kalimat perintah dan kalimat tanya.
·       Kalimat Tak Langsung ialah kalimat yang mengalami perubahan dari kalimatlangsung yang menggunakan tanda petik, ke bentuk berita yang tidak menggunakan tanda petik.

-  Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Isi atau Fungsinya

·         Kalimat Perintah adalah kalimat yang bertujuan untuk memberikan perintah kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah dalam bentuk lisan biasanya diakhiri dengan intonasi yang tinggi, sedangkan pada bentuk tulisan kalimat ini akan diakhiri dengan tanda seru (!).

·         Kalimat Berita adalah kalimat yang isinya mengabarkan atau menginformasikan sesuatu. Dalam penulisannya kalimat ini diakhiri dengan tanda titik (.) dan dalam pelafalannya kalimat ini akan diakhiri dengan intonasi yang menurun. Biasanya kalimat berita akan berakhir dengan pemberian tanggapan dari pihak yang mendengar kalimat berita ini.
·         Kalimat Tanya adalah kalimat yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, biasanya kalimat ini akan diakhiri dengan pemberian tanda tanya (?). Kata Tanya yang sering digunakan untuk membuat kalimat Tanya ini ialah bagaimana, dimana, kemana, kapan, berapa, siapa, mengapa.
·         Kalimat Seruan adalah kalimat yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan. Dalam pelafalan biasanya ditandai dengan intonasi yang tinggi, sedangkan dalam penulisannya kalimat seruan akan diakhiri dengan tanda seru (!) atau tanda titik (.).

-       Berdasarkan Unsur Kalimat

Kalimat yang dilihat dari unsur kalimatnya dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:
·         Kalimat Lengkap adalah kalimat yang setidaknya masih memiliki sebuah subjek dan sebuah predikat. Kalimat majas juga bisa dikategorikan sebagai kalimat lengkap.
·         Kalimat Tak Lengkap adalah kalimat yang tidak sempurna. Kalimat dengan bentuk tidak sempurna kadang hanya berupa sebuah subjek saja, atau sebuah predikat, bahkan ada yang hanya berupa objeknya saja atau keterangannya saja. Kalimat tidak lengkap ini sering dipakai untuk kalimat semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, seruan, larangan, sapaan, dan kekaguman.

-       Berdasarkan Pola Subjek - Predikat

Kalimat yang dilihat dari struktur Subjek & Predikatnya dapat dibagi menjadi 2 jenis, yaitu:
·         Kalimat Versi
Kalimat versi ini dicirikan dengan adanya kata predikat yang mendahului kata subjek. Kalimat versi biasanya dipakai untuk penekanan atau ketegasan makna. Kata yang pertama kali muncul pada kalimat versi merupakan tolak ukur yang akan mempengaruhi makna kalimat, bahkan kata itu pula yang akan menimbulkan suatu kesan pada pendengarnya.
·         Kalimat Inversi
Kalimat inversi merupakan kalimat yang sesuai dengan susunan pola kalimat dasar Bahasa Indonesia (S-P-O-K).
·         Kalimat aktif adalah kalimat yang unsur subjeknya melakukan suatu tindakan (pekerjaan). Untuk predikatnya sendiri dalam kalimat ini berupa kata kerja yang berawalan “me-“ dan “ber-“, selain itu juga dapat berupa kata kerja yang tidak dapat dilekati oleh awalan “me-“ seperti: mandi, pergi, dll (kecuali makan & minum)
·         Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya melakukan suatu tindakan. Kalimat bentuk ini memiliki predikat berupa kata kerja yang berawalan “di-“ dan “ter-“ dan diikuti kata depan “oleh”.
D.       Pola Kalimat
BAB III
PENUTUP
A.  Simpulan
Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras, lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?) dan tanda seru (!). Adapun bagian-bagian kalimat terdiri dari subyek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan.
B.  Saran
Adapun saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam  tentang bagaimana pengertian sebuah kalimat, bagian-bagiannya dan jenis kalimat. 












0 Comments

Posting Komentar

Copyright © 2009 NurAfiahprtm All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive | Distributed by Deluxe Templates

Blogger Templates