0
ANAK-ANAK LAMPU MERAH
Posted by aafiahhhh
on
06.03
hidup itu kejam ya....
di saat kita merasa kekurangan, di luar sana masih ada yang mengais rezeki dengan begitu sulit. di saat kita merasa tidak dicukupi kebutuhannya oleh orang tua, anak-anak di luar sana dengan senang bernyanyi demi sesuap nasi.
prihatin....
di tengah terik matahari mereka mencari nafkah dengan menyanyi, ada yang suaranya pas-pasan dan ada pula yang benar-benar pintar menyanyi. pernah suatu waktu saya begitu trenyuh mendengar lagu si anak malang "kami bernyanyi di sini karena negeri yang kaya ini masih dijajah" sepenggal bait tadi menyentakkan saya kembali ke dunia nyata bahwa negeri ini memang belum merdeka seutuhnya. kenyataan memang pahit jika kita tak bisa memaknainya.
mereka dengan menekan urat malu berdiri di lampu merah menenteng botol minuman sambil menyanyi sesuka hati berharap ada orang yang prihatin, atau tidak, harapan terbesar mereka ada seorang produser yang menawari mereka rekaman, tapi itu 1:1000. kasihan pasti ada.. tapi kalau harus berbuat baik terhadap setiap pengamen dalam waktu dekat kita juga akan seperti mereka. pemerintah semestinya menyediakan wadah untuk anak-anak yang masih di bawah umur seperti mereka. mereka kadang sampai malam menyanyi menghabiskan suara demi beberapa lembar ribuan yang bagi orang kaya tak berarti. mana empati kalian????
saya bukan orang kaya, saya cuma negeluarkan unek-unek saya dan keprihatinan saya tentang nasib mereka, dan saya harap suatu saat mereka bisa lebih baik lagi :)
di saat kita merasa kekurangan, di luar sana masih ada yang mengais rezeki dengan begitu sulit. di saat kita merasa tidak dicukupi kebutuhannya oleh orang tua, anak-anak di luar sana dengan senang bernyanyi demi sesuap nasi.
prihatin....
di tengah terik matahari mereka mencari nafkah dengan menyanyi, ada yang suaranya pas-pasan dan ada pula yang benar-benar pintar menyanyi. pernah suatu waktu saya begitu trenyuh mendengar lagu si anak malang "kami bernyanyi di sini karena negeri yang kaya ini masih dijajah" sepenggal bait tadi menyentakkan saya kembali ke dunia nyata bahwa negeri ini memang belum merdeka seutuhnya. kenyataan memang pahit jika kita tak bisa memaknainya.
mereka dengan menekan urat malu berdiri di lampu merah menenteng botol minuman sambil menyanyi sesuka hati berharap ada orang yang prihatin, atau tidak, harapan terbesar mereka ada seorang produser yang menawari mereka rekaman, tapi itu 1:1000. kasihan pasti ada.. tapi kalau harus berbuat baik terhadap setiap pengamen dalam waktu dekat kita juga akan seperti mereka. pemerintah semestinya menyediakan wadah untuk anak-anak yang masih di bawah umur seperti mereka. mereka kadang sampai malam menyanyi menghabiskan suara demi beberapa lembar ribuan yang bagi orang kaya tak berarti. mana empati kalian????
saya bukan orang kaya, saya cuma negeluarkan unek-unek saya dan keprihatinan saya tentang nasib mereka, dan saya harap suatu saat mereka bisa lebih baik lagi :)