0

MENJEMPUT IZRAIL!!

Posted by aafiahhhh on 23.28

MENJEMPUT IZRAIL!

Aku takut kehilangannya.. tapi aku juga tak bisa melawan takdirnya.
Dia pergi bukan dijemput oleh malaikat Izrail, melainkan melarikan diri mencari malaikat Izrail. Dia sudah gila!, begitu pikirku, tapi aku tak bisa berbuat apa-apa selama dia bukan milikku seutuhnya.
Aku tak tahu apa yang menyebabkan dia menjadi gila begitu, aku selalu dibayang-bayangi wajah dan perkataannya ingin mencari izrail. Siapakah izrail itu sebenarnya?
Termenung, aku termenung di sudut kelam saat ini. Mencoba mencari tahu siapa Izrail itu. Sekedar malaikatkah? Atau makhluk yang sangat fenomenal. Kurenungkan lagi, ahhhh…… kenapa aku harus pusing memikirkan Izrail. Tapi, dia menginginkannya dan aku harus menggagalkan semua itu. Aku takut kehilangannya walaupun dia belum menjadi milikku tapi aku harus menggagalkannya!!. Pikirku.
-----------------
“ahh..” aku menoleh ke sumber suara. Dia terjatuh diantara rerumputan yang tinggi menutupi pandangan mata. Kami sedang berjalan-jalan ke Padang rumput pinggir kota. Dia ingin mencari Izrail di sana, begitu katanya. Walaupun dia gila tapi aku tidak bisa membohongi perasaanku sendiri bahwa aku menaruh hati kepadanya. Seseorang yang tak pernah menganggapku ada. Inilah aku, seorang gadis biasa yang sangat kagum terhadap sosok di depanku, aku sangat mengaguminya karena kepintaran dan semua yang dimilikinya. Tapi itu dulu. Keadaan bertolak 180˚ sekarang. Dia tak mempunyai semua yang kuinginkan lagi. Tapi, mengapa aku begitu peduli kepadanya yang sudah setengah gila itu? Ibakah? Atau apa benar aku menaruh hati padanya, begitu yang selalu Ibu katakan padaku.
Kuenyahkan pikiran itu dari memoriku, pipiku terasa panas dan memerah. Setiap memikirkan apapun tentangnya aku selalu merasa panas menjalari seluruh tubuhku, mengepakkan beribu kupu-kupu dalam perutku hingga membuatku lemas, dan aku sendiri tak tahu menahu apa yang menimpaku. Aku menghampirinya. Kusentuh pelan lengannya hingga dia berbalik menatapku. Dia…. Lelaki yang kukenal begitu sabar, aku melihat keteduhan di sinar matanya. Tapi apa yang terjadi sekarang? Dia seperti orang gila L. Ketampanannya tak lagi membuat gadis-gadis terkesima, kecerdasannya tak membuat para Ilmuwan meliriknya, dan keramahannya tak lagi membuat orang menyapanya. Mungkin inilah yang sering dikatakan orang bahwa “orang yang terlalu pintar, kadang bisa setengah waras”.
“sebenarnya apa niatmu selalu mencari malaikat Izrail Erzal”? tanyaku suatu hari saat aku sedang menemaninya di gazebo. Dia sedang asyik-asyiknya membaca buku yang aku tak tahu berapa tebalnya, dia menutup bukunya lalu memandangku yang membuatku meneguk ludah dan susah bernafas. Kemudian dengan mata menerawang dia menjawab “Tiara, aku harus mencarinya, tidak boleh tidak. Aku sudah menemukan takdirku di buku yang kubaca ini. Di buku ini tertulis bahwa Izrail sebenarnya sangat tidak suka menunggu, dia lebih mencintai orang-orang yang datang secara sukarela kepadanya. Dan aku akan menjadi orang pertama yang suka rela datang kepadanya, malah aku yang akan menjemputnya Ra agar dia tak usah repot-repot lagi” jawabnya seakan menegaskan. Aku memijat kepalaku, berdenyut-denyut rasanya. Darimana pula dia mendapatkan buku itu? Buku yang benar-benar bertentangan dengan agamaku dan agama Erzal? Di Al qur an tidak pernah Allah mengatakan demikian. “darimana kau dapat buku itu Zal”?. “Izrail yang mewahyukannya” katanya, yang membuatku semakin tak karuan. Aku tahu Erzal seorang yang perfeksionis tapi aku tidak sampai berpikiran bahwa dia akan menjadi seperti ini akhirnya. Menggapai impian semu untuk menjemput Izrail. Impossible!!!.
Hari-hariku seakan diracuni olehnya. Dia selalu saja punya cara untuk menaklukkanku dan aku sama sekali tidak bisa menolak, ditegaskan lagi aku tak bisa menolak. Keluarga bahkan teman-temanku tidak percaya seorang Tiara Rosalina Pangestu rela menghabiskan harinya  bersama seorang pria gila, padahal pekerjaanku sangatlah banyak. Aku selalu saja takluk bila memandang matanya. Lelaki yang kukenal karena ketidaksengajaan. Kami bertemu saat sosialisasi kampus 8 tahun yang lalu, sampai sekarang kami masih berteman, yaaa tidak boleh dikatakan berteman juga. Aku tak tahu posisiku sekarang ini. Yang pastinya Erzal sangat spesial untukku.
Hingga suatu hari………
“Tiara… aku mencintaimu” katanya tiba-tiba saat kami berdua sedang menikmati angn sepoi di padang rumput, tempat favoritnya. Aku menoleh, darahku berdesir, organ tubuhku sepertinya tak berfungsi dengan baik, aku lemas, sendi-sendiku tak dapat kugerakkan. Semua kaku. Ya allah!!!.  “aku mencintaimu” ulangnya sekali lagi. Aku tidak salah dengar. Aku sama sekali tak bereaksi, dia pun demikian. Tak ada suara hanya hembusan angin dan desahan nafas kami berdua. Kami saling memandang tanpa berbicara, mata kami yang berbicara. Tiba-tiba, dia memelukku erat, sangat erat hingga rasanya aku sampai lupa bernafas. “Tiara aku sangat mencintaimu, dulu dan sekarang. Maukah kau menjadi pendamping hidupku? Menemaniku mencari Izrail dan menjemputnya. Dan kita akan sehidup semati selalu” kata-katanya terngiang-ngiang di telingaku hingga membuat kesadaranku pulih. Bullshitt………
Tangan kekar itu mengurungku dalam buminya yang hangat, dekapannya yang selalu kurindu, tapi sekarang dia bukan Erzal yang dulu lagi. Kukerahkan sisa-sisa kekuatanku untuk melepaskan diri. Aku kini telah sadar, walaupun dia berkata cinta padaku itu pasti ada maksud tertentu di balik itu semua. Dia sudah gila karena ingin menjemput Izrail. Aku berlari meninggalkannya, jauh……… dan tak menoleh, aku tak tahu apa yang terjadi dengannya. Mulai sekarang aku akan menutup hatiku untuknya, selamanya, semoga aku bisa. Tak lagi kau memandang ke belakang, aku menyusuri jalanan di depanku dengan wajah berlelehan air mata.
Dan disinilah aku sekarang, di sebuah nisan yang bertuliskan Erzal Maulana Cipta. Dia betul-betul menjemput Izrail dengan cara yang tak diketahui oleh siapa pun, sangat tidak wajar. Antara percaya dan tak percaya. Semua orang mengutarakan tanda tanya besar, sekaligus menyesali kepergian Erzal yang tidak wajar, aku pun demikian sangat menyesali kepergian orang sempat singgah di hatiku dalam waktu lama. Tapi di surat yang ditulisnya acak-acakan dia menegaskan bahwa dia menemukan Izrail dalam tumpukan jerami dan disitu jugalah dia meregang nyawa. Di tumpukan jerami yang ia buat sendiri dan meninggal secara misterius tanpa bekas apapun di tubuhnya. Apakah benar dia menjemput Izrail dan akhirnya Erzal mati secara sukarela karena telah menemukan yang selam ini dicarinya??.. ohh,, lagi-lagi kepalaku berdenyut hebat.



Copyright © 2009 NurAfiahprtm All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive | Distributed by Deluxe Templates

Blogger Templates